Senin, 05 April 2021

TETAP PRODUKTIF DAN INOVATIF DEMI JADI WIRAUSAHAWAN DI MASA PANDEMI



Sudah hampir satu tahun lebih sejak kemunculan kasus pertamanya di awal bulan maret tahun 2020, Negeri ini ditempa pandemi akibat wabah virus Covid -19 yang kian hari kian marak dan tidak kunjung menemui titik terang,berbagai upaya terus dilakukan pemerintah untuk menangani problematika ini, karena seperti yang kita ketahu pandemic ini telah membawa kita pada situasi yang benar benar tidak menguntungkan, hampir semua aspek ikut terdampak akibat penerapan PSBB yang pemerintah terapkan. Baik itu sektor Pendidikan, sektor pariwisata, sektor pemerintahan dan tidak ter elakan sektor ekonomi mengalami banyak kemerosotan. Banyak usaha usaha baik besar maupun kecil terpaksa harus mengurangi produksi bahkan beberapa harus gulung tikar karena tidak mampu menutup modal dan membayar uang sewa.


Pandemi akibat Covid -19 memang hampir menutup semua aksen public, namun tidak menutup kesempatan bagi siapa saja untuk terus produkti dan inovatif sekalipun di tengah keadaan pandemic saat ini, akibat adanya PSBB (pembatasan sosial bersekala besar) yang di terapkan pemerintah sebagai upaya pencegahan dan penularan virus Covid -19 ini telah muncul sebuah tren baru di kalangan masyarakat. Tren yang terjadi akibat terdesaknya keadaan yang memicu masyarakat untuk berlomba lomba turut menjajal keberuntungan nya, ya. Menjadi wirausahawan memang tengah menjadi sebuah trend baru di tengah pandemi ini. banyak peluang berbisnis di tengah pandemi ini. Dikarenakan ada pola konsumen yang berubah memunculkan peluang besar bagi para wirausahawan baru. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian wirausaha sama dengan wiraswasta, yaitu orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur mengatur permodalan operasinya.

 

Indonesia sangat berpotensi dalam menumbuhkan dan mengembangkan pelaku usaha baru, Berdasarkan data statitik bahwa pada tahun 2030, Indonesia diperkirakan akan memiliki penduduk berusia produkti sebanyak 60 % dengan 30 % nya merupakan penduduk muda dengan potensi menjadi seorang wirausaha. Gaya hidup digital yang berkembang saat ini sangat mendorong berkembang nya start up dan memberikan kemudahan untuk akses pasar produk Usaha Mikro, kecil dan Menengah (UMKM).

 

            Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa seorang wirausahawan dituntut untuk senantiasa tanggap terhadap peluang pasar, dan juga meng up grade diri untuk terus berinovasi agar dapat bertahan di tengah persaingan industri. Sedangkan pada masa pandemi di mana segala bentuk kegiatan Sangat- sangat di batasi tuntutan aktif terus menjadi tantangan bagi para wirausahawan kegiatan produksi dan pemasaran dalam usaha harus tetap berjalan meskipun situasi dan kondisi sangat sangat membatasi ruang gerak para pelaku usaha. Namun saat ini tren menjadi wirausahawan diikuti juga dengan maraknya pasar digital di mana para wirausahawan yang dahulunya biasa mempromosikan produk nya harus dengan berinteraksi langsung dengan pembeli kini dapat tetap melakukan nya dengan bantuan teknologi digital yang semakin hari juga semakin mengalami perkembangan.

 

Berdasarkan hasil riset yang dilakukan Facebook dari bulan Maret 2020 lalu saat pandemi Covid-19 mulai menjalar ke seluruh dunia.termasuk Indonesia “ Kami mencatat penggunaan internet melonjak selama pandemi Covid-19, 70 persen pengguna menggunakan internet untuk ber media sosial, 67 persen untuk mencari informasi atau berita, sementara 51 persen untuk menonton film. Sementara lama menggunakan internet pun menjadi rata-rata 3 jam 26 menit perhari,” Fakta dan data ini menjadi kesempatan bagi wirausahawan atau para pelaku UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) maupun kalangan bisnis untuk menyampaikan pesan kepada sasaran promosi produknya melalui media sosial. Pasalnya selama pandemi Covid-19 maka masyarakat lebih banyak mengakses dan memanfaatkan media sosial, seperti Facebook, untuk berbagai kepentingan salah satunya promosi.

 

Seorang wirausahawan di era digital pada masa pandemi ini di tuntut untuk berlomba lomba dalam meng upgrade ilmunya juga dalam bidang informasi dan kemajuan teknologi untuk mendukung usahanya. Baik dari segi promosi dan distribusi nya semakin menarik dan relevan sebuah usaha mengingat ini menjadi sebuah tren yang mulai marak ditekuni selain kemudahan akses untuk menjadi seorang pengusaha di era digital, sehingga saat ini semua orang dari berbagai kalangan dapat mencoba peruntungan nya di bidang bisnis dan usaha.

 


Strategi dalam usaha yang juga tidak boleh terlewat adalah Analisis SWOT menilai kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) sebelum menyusun sebuah usaha. Kemudahan juga diiringi dengan tantangan karena kemudahan akses tersebut dan semakin banyak wirausahawan digital otomatis semakin besar tingkat persaingan ketika pembeli jadi semakim selektif maka penjual juga harus menjadi semakin aktif berinovasi, dan sejatinya kendala-kendala para pelaku usaha digital di era pandemi ini masih dapat diminimalisir dalam  mengingat era digital ini menjadi titip terang dalam dunia bisnis, salah satu cara untuk meminimalisir kendala yang di alami wirausahawan yakni dengan membuat upaya berwirausaha menjadi lebih cepat, lebih terjangkau, lebih mudah, bahkan menciptakan banyak kesempatan kolaborasi sehingga dapat membuat suatu usaha menjadi lebih efektif dan menarik dan diharapkan dapat menarik lebih banyak pelanggan lagi dari sebelumnya karena Pemanfaatan teknologi informasi yang tepat akan membuat suatu usaha/bisnis mempercepat proses dan fokus pada inti keahlian dan kemampuan yang membedakannya dari pesaingnya di pasaran.

 

Lalu apakah menjadi seorang wirausahawan menjadi sebuah pilihan yang cukup menjanjikan juga bagi pelajar/ mahasiswa? Jawaban nya adalah. Iya! Tidak menutup kemungkinan bagi pelajar dan mahasiswa , justru wawasan dan inovasi dari ginerasi milenial yang terkadang lebih unik yang lebih bisa membawa warna baru di dunia bisnis. jiwa persaingan yang masih tinggi diharapkan dapat terus memacu semangat dalam berbisnis ditambah dengan kemudahan akses yang tersedia semua orang dapat akses dan kembangkan skill dalam berbisnis. Produktif dan inovatif tetap dapat dilakukan termasuk dalam segi menjalankan bisnis. Strategi adalah salah satu point terpenting dalam sebuah usaha  dan pandemi merupakan salah satu tantangan bukan hambatan untuk mulai mencoba menjajaki bisnis dan menjadi seorang wirausahawan digital di era pandemi. tiap orang bisa mengubah sebuah hambatan menjadi sebuah peluang tergantung dari bagaimana seorang pelaku usaha memandang itu dengan sudut pandang nya. Taraf ekonomi bisa tetap stabil selama ada upaya untuk itu.

Dengan menjadi seorang wirausahawan kita tidak hanya menstabilkan ekonomi pribadi namun juga di harap kan dapat menjadi penyumbang lapangan pekerjaan bagi para tenaga kerja yang kehilangan lahan pekerjaan  nya akibat pandemic ini. Membuat inovasi produk, terus berupaya dalam promosi dan senantiasa tanggap dengan segmen pemintaan dan persaingan pasar adalah kunci bertahan menjadi seorang wirausahwan.

 

 

 

Tidak ada komentar:

Kelestarian Budaya Lewat Tangan Mahasiswa

  Indonesia adalah negara dengan lebih dari 300 kelompok dan etnik juga 1.340 suku bangsa yang tersebar di seluruh penjuru negeri, sudah buk...