Senin, 05 April 2021

Kelestarian Budaya Lewat Tangan Mahasiswa

 Indonesia adalah negara dengan lebih dari 300 kelompok dan etnik juga 1.340 suku bangsa yang tersebar di seluruh penjuru negeri, sudah bukan  lagi menjadi rahasia dunia jika Indonesia terdiri atas ragam budaya, suku, bahasa,dan ras yang tidak dimiliki Negara lain. Hal ini menjadi kekayaan yang sudah sepatutnya kita jaga kembangkan dan lestarikan sebagai bentuk rasa cinta dan kebanggaan atas perbedaan di negeri kita yang tercinta ini. Jika dipertanyakan kepada siapa kewajiban tadi di ajukan? Pihak mana yang paling bertanggung jawab atas kelestarian budaya Negeri ini? Tujukan lah pertanyaan itu kepada pribadi kita masing masing. Karena kita semua punya tanggung jawab yang sama dalam hal menjaga kelestarian budaya, khususnya budaya daerah masing masing


Sebuah budaya yang melekat pada diri merupakan sebuah cerminan identitas bagi seseorang, sebagai mahasiswa yang diamanahkan sebagai pewaris bangsa diharapkan agar ikut menjaga dan melestarikan kebudayaan yang sudah ada, namun di era serba digital ini nilai kebudayaan di dalam diri kaum muda khususnya mahasiswa mulai meluntur bahkan sebagaian sudah menghilang. Hal itu dikarenakan masuknya budaya barat yang kian marak dan tidak lagi difilter ke Negeri ini membuat kaum muda generasi bangsa lebih condong pada budaya asing yang dinilai mereka lebih menarik dan modern, hal yang sangat disayangkan rasa bangga terhadap budaya sendiri terkikis akibat trend dan budaya asing yang kian hari kian merajai budaya di negeri sendiri, sebagai contoh dapat kita lihat dari tren yang saat ini digandrungi oleh para remaja, anak anak muda kini lebih menyukai menonton film, mendengarkan lagu dan makan makanan khas dari Negara lain seperti Korea ketimbang film, lagu dan makanan khas Indonesia.

Beberapa faktor yang menjadi alasan lunturnya kebudayaan daerah di negeri ini, salah satunya adalah minimnya kesadaran masyarakat khusus nya generasi muda untuk lebih mencintai budaya sendiri. Generasi yag diharapkan sebagai agent of change justru lebih bangga dan mengagung agungkan budaya luar yang mereka anggap lebih keren dan sesuai dengan pekembangan tren zaman sekarang. Meskipun itu sangat bertentangan dengan kepribadian bangsa kita, generasi muda tidak merasa itu menjadi sebuah kesalahan. Dalam kurun waktu beberapa bulan ini Indonesia ditempa pandemi covid 19 yang membuat keuangan di Negara kita cukup mengalami banyak penurunan dalam berbagai sektor salah satunya ekonomi dan pariwisata. Banyak para pengrajin,seniman,juga pedagang yang terpaksa gulung tikar dan memberhentikan produksi nya akibat krisis keuangan  yang terjadi pada kurun waktu beberapa bulan ini. Hal inilah yang udah seharusnya mendapatkan sorotan lebih dari publik,

Mahasiswa sebagai bagian yang dianggap elit karena tingkat intelektual dan rasa solider juga kepedulian terhadap sesama yang tinggi sangat sangat diharapkan peran nya disini. Mahasiswa diharapkan dapat menjadi ujung tombak juga pelopor dalam menyuarakan budaya asli negeri sendiri. Dimulai dari mendukung produk produk UMKM dan karya pengrajin daerah yang sudah pasti tidak kalah dengan kualitas kualitas barang dari Negara luar yang mereka anggap lebih sesuai dengan zaman. Mengembangkan juga melestarikan budaya  yang sudah ada dengan membuat inovasi dan  trobosan baru yang membuat budaya Indonesia semakin dikenal di mata dunia dimulai dari menanamkan rasa cinta terhadap produk buatan negeri sendiri yang diharap dapat mempengaruhi lapisan masyarakat untuk turut membeli dan menggunakan produk dalam negeri.

 Sedangkan, mencintai budaya sendiri sepertinya sudah menjadi kewajiban setiap generasi, alangkah disayangkan bahwa generasi masa kini khususnya mahasiswa terlihat tidak peduli akan kelestarian budaya sendiri. Pertanyaan nya bisakah mahasiswa menjadi agen of change untuk memplopori publik untuk mencintai budaya sendiri? Jawaban nya bisa, jika para mahasiswa berani melakukan perubahan terutama pada perubahan pola pikir, karena Seiring majunya ilmu pengetahuan serta teknologi membuat berbagai informasi termasuk budaya asing masuk ke Indonesia, dan hal itulah yang membuat semangat para generasi muda mulai condong menyukai budaya lain khusus nya budaya barat. Sebagai bangsa Indonesia yang juga menganut budaya timur sudah sepatutnya kita sebagai mahasiswa pandai menfilter diri kita untuk menerima budaya luar sebagai bentuk pengembangan diri agar semakin terpacu berinovasi dan mengembangkan budaya budaya daerah agar tetap terus bisa bersaing di pasar global dunia.

Kenapa harus mahasiswa yang menjadi objek nya? Karena mahasiswa sebagai bagian dari tatanan yang dianggap elit karena kelebihan dalam intelektual, semangat juang juga rasa solideritas yang tinggi diharapkan bisa mendongkrak pemikiran segala lapisan masyarakat dengan segala bentuk opini dan kontribusi nya dalam mendukung produksi kerajinan, makanan daerah juga, industry fasion dengan membuat berbagai terobosan juga inovasi baru untuk menggugah semangat masyarakat untuk kembali memilih produk produk hasil karya anak bangsa sendiri ketimbang produk dan budaya negara lain.

Kebudayaan juga bukan hanya dinilai dari cara berpakaian, tapi juga cara bergaul cara dalam berbicara yang kini juga sudah mulai luntur untuk digerakan, seiring perkembangan zaman dan teknologi membuat kaum muda menjadi lebih bebas dalam berkomunikasi dan mendapatkan informasi.  Point baik nya pada fase ini adalah semakin banyak informasi informasi yang bermanfaat dan dapat membuka jendela wawasan kaum muda untuk lebih produktif dan tetap aktif, di era revolusi industri 4.0 yang fokus pada sektor industri yang berdampak kepada sektor ekonomi digital menjadi fase baru untuk meningkatkan mutu juga kualitas dalam produksi produksi kerajinan daerah, sektor kuliner juga industri batik dan songket serta pariwisata mulai beralih dan berkembang mengikuti era digitalisasi yang ada. Perkembangan ini diharapkan mampu membuat produk produk daerah atau dalam negeri kembali pada masa jayanya dan benar benar dapat bersaing dengan produk produk luar negri. Mahasiswa dengan segala pengetahuan dan ide ide nya diharapkan dapat senantiasa membuat inovasi inovasi baru dengan mengangkat daerahh sebagai point utamanya.

Kedepannya sektor industri khususnya produksi produk produk khas dalam negeri dapat semakin berkembang, peran mahasiswa sebagai generasi penerus yang bertanggung jawab penuh atas kelestarian budaya dari segala aspek. Membuka mata dunia akan kekayaan dan keberagam daerah yang Negara ini miliki. Setelah menciptakan berbagai trobosan dan inovasi bagi kemajuan sektor ekonomi dan budaya pun diharapkan sektor industri dalam negeri semakin maju dengan seiring bertambahnya peminat dari dalam maupun luar Negara yang dapat membuka peluang usaha usaha kecil dan menengah kebawah juga bertambahnya jumlah lapangan pekerjaan diharapkan dapat memulihkan ekonomi masyarakat. Apalagi mengingat revolusi industri 4.0 ini berfokus pada sektor ekonomi digital memungkinkan untuk para pelaku usaha dan seniman memasarkan barang dan produknya secara lebih luas melalui platfrom platfrom market place sehingga produk produk yang mulanya hanya bisa di jumpai di daerah tertentu bisa juga di nikmati dan digunakan oleh seluruh konsumen di berbagai daerah baik dalam negeri maupun luar negri.

Kesimpulan nya di era industri 4.0 saat ini peran aktif dan kontribusi mahasiswa sangat dibutuhkan dalam segala sektor  salah satunya dalam sektor ekonomi kemasyarakatan. Sikap solideritas, integritas,totalitas dan ide ide inofatif yang identik dengan mahasiswa Indonesia diharapkan dapat menggugah pandangan masyarakat luas terutama kaum muda untuk lebih produktif, positif dan selektif dalam perkembangan era ini. Dimana pemikiran mahasiswa juga diharap dapat menjadi jembatan sekaligus harapan baru dalam mendukung produk produk dalam negeri baik industry,kuliner maupun pariwisata daerah semakin berkembang dan dapat bersaing dan menjadi pilihan utama para kaum generasi muda sebagai bentuk kelestarian budaya negeri.

*Mahasiswa program studi Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta

Posted by Dedi Purwana



Tidak ada komentar:

Kelestarian Budaya Lewat Tangan Mahasiswa

  Indonesia adalah negara dengan lebih dari 300 kelompok dan etnik juga 1.340 suku bangsa yang tersebar di seluruh penjuru negeri, sudah buk...