Dalam memulai sebuah bisnis tentunya
kita memerlukan banyak pertimbangan dan juga persiapan yang matang, terstruktur
dan tidak sembarangan. Karena keberhasilan sebuah bisnis juga dinilai dari
seberapa siap dan persiapan kita dalam menjalankan bisnis itu kedepan nya. Menjadi
seorang pebisnis atau pengusaha, entrepreneur sedang menjadi suatu tren saat
ini khusus nya dikalangan masyrakat dan kaum milenial. Didasari oleh keadaan pandemi
saat ini semakin memperkuat alasan bahwa menjadi pengusaha memang menjadi suatu
hal yang cukup menjanjikan. Mengingat lagi bahwa tingkat dan intensitas
pengguna media sosial semakin tinggi akibat pandemi, dan kenaikan tingkat
persentasi pengguna internet ini secara tidak langsung memperlihatkan bahwa ada
kebiasaan atau pola kebiasaan baru dimana masyarakat lebih aktif di internet
dan media sosial mereka. Hal ini membuka peluang besar bagi siapa saja yang
bisa menangkap sinyal ini sebagai sebuah peluang yang jika di jalankan dengan persiapan
yang tepat sekali lagi akan sangat sangat menjanjikan.
Menjalankan sebuah bisnis tak terlepas
dari peran promosi atau marketing businsess setelah melihat pola atau
kebiasaan baru masyarakat tadi. Para pengusaha muda atau young interpreneur
bisa memanfaatkan situasi ini untuk mempromosikan produk atau usahanya secara
digital atau yang lebih dikenal dengan marketing digital. Ini menjadi hal
yang sangat penting karena lagi lagi sebagai seorng pengusaha kita harus
selalu dituntut peka terhadap pangsa pasar, minat konsumen, dan trend yang ada.
Jika konsumen lebih produktif di jejaring maya itu berarti mamasang pamphlet dijalan,
spanduk, atau membagi bagikan brosur di tempat umum bukan menjadi opsi yang
tepat dalam mempromosikan usaha atau bisnis kita saat ini. Kembali lagi sesuaikan
dengan trend pasar yang ada untuk melakukan sebuah promosi agar target
penjualan juga bisa mencapai target yang sesuai. Bukan kah jika seperti ini menjalankan
bisni terdengar semakin mudah? Para interpreneur tidak lagi harus bingung
memikirkan biaya marketing atau promosi yang tinggi lagi jika promosi produk
atau usaha dilakukan secara real time di tenpat tempat tertentu atau membuat
brosuk, spanduk dan lain lain. Promosi akan mudah dilakukan dengan menerapkan marketing
business. Yang hanya mengandalkan perangkat media, aplikasi, website, atau hal
hal lain yang menunjang promosi dan pastinya mudah di akses oleh kita sebagai entrepreneur
dan dikembangkan.
lalu bagaimana
seorang enterpreneur merancang sebuah strategi agar usaha itu menjadi tumbuh dan
berkembang sesuai dengan target usaha? Bagaimana cara agar produk kita lebih
dikenal, agar bisnis atau usaha yang kita bangun mampu bersaing, bertahan bahkan
unggul dalam persaingan pasar yang ada? maka dapat dlilakukan dengan
menggunakan konsep SOSTAC Marketing Diagram. SOSTAC (Situation analysis,
Objectives, Strategy, Tactics, Action, Control). Pertama, Situation analysis
ini adalah menjelaskan tentang keberadaan posisi kita sekarang ini. Ketika kita
sudah menyusun tentang situation analysis, kita akan menyusun yang kedua yaitu Objectives
atau tujuan, tujuannya itu akan seperti apa sih? Sehingga ketika kita sudah tahu posisi kita sekarang dan
tujuannya kita apa, maka langkah berikutnya ketiga yaitu Strategy, strategy ini
akan membicarakan bagaiman caranya kita bisa mencapai tujuan itu, kemudian kita
akan mengerucutkan strategy yang sudah kita buat menjadi yang keempat yaitu
Tactics, jadi cara-cara yang lebih generic yang akan kita lakukan untuk
mencapai tujuan kita seperti apa? Kemudian kelima kita mulai dengan Actionsnya dan
diakhir keenam kita juga perlu yang namanya control, jadi kita perlu yang
namanya menyusun “apakah langkah-langkah yang sudah kita susun, strategy yang
sudah kita buat, actions yang sudah kita lakukan sudah cukup memenuhi target
kit, sudah bisa mengarahkan kita pada tujuan yang kita inginkan?”. Ketika kita
ingin mengembangkan sebuah usaha, maka kita tidak bisa berhenti begitu saja,
karena ketika kita berubah kemungkinan orang atau competitor kita juga akan
ikut berubah sehingga kita dituntut untuk lebih kreatif, inovatif, dan
melakukan berbagai macam improvement
atau gerakan yang kita lakukan untuk skill
up usaha kita.
Terdapat
5S Digital Marketing. Pertama ada sell, kita harus catat terlebih dahulu posisi
kita sekarang itu sell nya seperti apa, kemudian tingkat penjualan kita seperti
apa. Kedua, Serve, serve ini berbicara tentang bagaimana kita memberikan layanan
kepada konsumen kita. Ketiga adalah
Save, yaitu sudah cukupkah kita efisien dalam hal cost? Jika sebelumnya kita
menggunakan media konvensional maka dalam hal cost itu tidak cukup efisien.
Kemudian yang keempat ada Speak, speak ini berbicara tentang bagaimana kita
membangun engagement dengan konsumen,
bagaimana kita mampu mengkomunikasikan produk atau layanan yang kita punya
kepada konsumen. Kelima ada Sizzle, yaitu bagaimana kita melakukan extension
terhadap produk yang kita punya.
Kita
juga perlu mengetahui posisi kita sekarang itu seperti apa? Pertama, Goal Performance. Kedua Customer Insight,
bagaimana penilaian atau pandangan konsumen terhadap keberadaan kita. Ketiga ad
E-marketplace SWOT. Keempat Brand
Perceptio., Kelima ada Internal capabilities and resources. Hal ini
mengenai Situation Analysis.Lalu mengenai Objectives, terdapat 5S yang
diubah menuju ke arah seperti apa? Kita mau improvement
sell nya seperti apa? Kita mau improvement
serve nya seperti apa? Kita mau sizzle seperti apa? Kita mau
komunikasikan layanan produk dengan cara apa? Dan juga seberapa besar kita mau
melakukan efisiensi dalam bisnis kita? Itu merupakan objectivesnya.
Kemudian
kita lakukan langkah Startegy. Kita susun strategy nya melalui strategy. Segmentation, mulai menyusun yang
namanya targeting and positioning.
Perlu juga melakukan OVP (Online Value
Proposition). Lalu ada Sequence (Credibility
Before Visibility). Integration (consistent OVP) and database. Terakhir ada
Tools (web functionality, e-mail, IPTV etc.) yaitu channel apa saja yang
akan kita gunakan nantinya.
Tactics
yaitu penjadwalan yang kita lakukan terkait dengan, pertama E-marketing mix.
Kedua Details of contact strategy. Lalu yang ketiga, E-campaign
initiative schedule. Kemudian yang berikutnya ada Actions tentang responsibility
and structures, Internal resources and skills, dan External agencies.
Jadi di Actions ini misalkan kita melakukan promosi adsense melalui Facebook,
dan instagram. Selain itu juga ada Control, kita perlu yang namanya merancang
CTI. Contoh konkret, penambahan followers kemudian ada berapa persen yang
melakukan closing atau berapa persen yang melakukan pembelian terhadap produk
kita.
Penjelasan diatas dapat dilakukan oleh semua orang yang
tertarik berbisnis atau entrepreneur baru yang mulai tertarik dengan digital
businsess dan marketing business dalam menjalankan usahanya ataupun
pebisnis yang baru terjun dalam dunia bisnis. Sebagai seorang wirausaha harus
tetap memiliki sikap optimis dan semangat dalam menjalani serta menekunkan
usahanya, tetapkan niat serta usaha dan doa agar usaha yang dijalankan dapat
berjalan dengan lancar dan berkah. Peluang besar yang akan diperoleh dalam era
digital ini juga sangat tinggi dibarengi dengan kemampuan yang besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar